Lafaz la haula wala quwwata illa billah memiliki makna dan keutamaan mendalam. Lafaz tersebut adalah satu dari tujuh wasiat Rasulullah SAW kepada salah seorang sahabatnya yang terkenal zuhud, Abu Dzar RA. Abu Dzar mengatakan, "Kekasihku (Rasulullah) berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: pertama, supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka. Kedua, beliau memerintahkanku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku.
Ketiga, beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmi orang-orang meskipun mereka kasar kepadaku. Keempat, aku dianjurkan agar banyak mengucapkan la haula wala quwwata illa billah. Kelima, aku diperintahkan untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit.
Keenam, beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah. Ketujuh, beliau melarangku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia." (HR Ath-Thabrani)
Dalam riwayat lain, Qaish bin Sa'ad bin Ubadah menuturkan bahwa ayahnya menyerahkan dirinya kepada Nabi untuk melayani beliau. Suatu ketika Nabi melewatinya yang telah selesai sholat, lalu beliau menyentuhnya dengan kaki beliau.
Beliau berkata, "Maukah engkau aku tunjukkan salah satu dari pintu surga?" Ia menjawab, "Tentu." Beliau bersabda, "La haula wala quwwata illa billah." (HR At-Tirmidzi)
Bacaan La Haula Wala Quwwata Illa Billah Arab, Latin dan Artinya
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Lā haula wa lā quwwata illā billāhil 'aliyyil azhīmi
Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Keutamaan La Haula Wala Quwwata Illa Billah
1. Menjaga Seseorang dari Godaan Setan
Imam As-Suyuthi dalam Al-Haba'ik fi Akhbar Al-Mala'ih menceritakan sebuah riwayat tentang keutamaan lafaz la haula wala quwwata illa billah. Diceritakan, ada setan yang mengaku mendengar kabar dari langit.
"Dahulu aku pernah bersama Kisra, lalu ia mengutusku untuk mengerjakan suatu urusannya. Aku pun keluar rumah dan ketika aku pulang aku memergoki setan yang menggantikanku di tengah keluargaku dengan rupa seperti rupaku.
Ia menampakkan diri kepadaku dan berkata. 'Buatlah perjanjian denganku bahwa aku mendapatkan satu hari dan kamu mendapatkan satu hari. Jika tidak, maka aku akan menghancurkanmu.' Aku pun menyetujui persyaratan itu sehingga dia menjadi temanku di mana kami saling berbincang.
Pada suatu hari ia berkata, 'Sesungguhnya aku termasuk setan yang mencuri dengar dari langit. Malam ini adalah giliranku.'
Aku berkata, 'Apakah engkau mengizinkanku untuk pergi bersamamu?'
Setan itu menjawab, 'Ya, bersiap-siaplah.'
Kemudian ia mendatangiku dan berkata, 'Peganglah rambut tengkukku, dan jangan sesekali engkau melepaskannya karena engkau akan mati.'
Aku pun memegangi rambut tengkuknya, lalu setan itu naik hingga aku menyentuh langit. Tiba-tiba ada malaikat yang mengatakan, 'Masya'allah, La haula wala quwwata illa billah.'
Akibatnya setan-setan itu jatuh tersungkur dan aku juga jatuh. Lalu aku kembali ke tengah keluargaku. Setelah beberapa hari aku mendapatinya masuk ke rumahku lalu ia mengatakan, 'Masya'allah, la haula wala quwwata illa billah.'
Sehingga setan tersebut lumer hingga menjadi seperti lalat. Kemudian ia berkata kepadaku, 'Bacaan itu telah menjaganya.' Setelah itu setan tersebut hilang beritanya dari kami."
2. Simpanan Pahala Berharga di Surga
Ada sebuah hadits yang menyebut bahwa lafaz la haula wala quwwata illa billah merupakan simpanan pahala berharga di surga.
يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
Artinya: "Wahai 'Abdullah bin Qois, katakanlah 'laa hawla wa laa quwwata illa billah', karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga." (HR. Bukhari)
3. Jawaban ketika Muazin Mengumandangkan Azan
Rasulullah SAW menganjurkan untuk menjawab dengan lafaz la haula walla quwwata illa billah ketika muazin mengumandangkan azan, tepatnya saat berseru, hayya ala as-shalah dan hayya ala al-falah. Hal ini mengacu pada hadits yang bersumber dari Abu Sa'id Al-Khudri dan Umar bin Khattab.
4. Merupakan Obat 99 Penyakit
Muhammad Khatib mengatakan dalam buku Misteri Dzikir Hasbunallah Wa Ni'mal Wakil, ia menukil sebuah riwayat al-Uqaili melalui Jabir RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Perbanyaklah membaca la haula wala quwwata illa billah karena sesungguhnya bacaan ini adalah obat dari 99 penyakit, yang mana penyakit paling ringan adalah kebimbangan."
Muhammad Khatib menjelaskan, maksud penyakit paling ringan adalah penyakit yang mudah terjangkit dalam jiwa manusia dan membahayakan dirinya, karena setan selalu memanfaatkan kelemahan tersebut untuk membolak-balikkan hati manusia agar menjadi lupa, seperti lupa kepada Allah SWT.
"Maka dengan berzikir la haula wala quwwata illa billah kita memohon kepada-Nya supaya Allah melindungi kita dari gangguan setan yang menyebabkan kita lupa," jelas Muhammad Khatib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar