Pengalaman Khuruj 3 Hari

Pengalaman Khuruj 3 Hari, Menebar Iman Dari Desa ke Desa

جماعة التبليغ
Rombongan Jamaah Tabligh (JT) yang sedang melaksanakan ibadah sholat di Mesjid Al Mubarok, di Simpang Matapao, mempertemukanku dengan gerakan dai global non-politik yang berfokus pada mengajak umat Islam untuk kembali mempraktikkan Islam sebagaimana dipraktikkan oleh nabi selama masa hidup nabi Muhammad SAW, dan khususnya dalam hal ritual, pakaian, dan perilaku pribadi.

Tanpa banyak bicara, Pak Arsyad yang merupakan sahabat dari Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah langsung mengajakku untuk program Khuruj selama 3 hari.  Akan tetapi, lantaran masih persiapan untuk mengikuti suatu kegiatan yang sudah diagendakan, ajakan itu akhirnya ditunda. Kemudian, Jumat (26/2/2021) bertemu kembali dengan Pak Arsyad dan Pak Syafi’i. Tanpa banyak bicara aku langsung diajak keduanya untuk mengikuti Khuruj di Mesjid di Dusun VIII Pematang Pasir, Desa Sei Buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu. Aku pun masih menggunakan baju koko warna putih lengan pendek. Dengan membawa pakaian dan perlengkapan untuk tiga hari langsung tancap gas ke lokasi.




Di Mesjid itu, aku langsung dilakukan Bayan Hidayah oleh Ustadz Muhammad Toriq yang merupakan Amir rombongan Jamaah Tabligh yang berjumlah 15 orang. Ustadz Muhammad Toriq menyampaikan Bayan Hidayah tentang pentingnya iman dan memaparkan tentang 6 sifat. Ustadz Toriq menyampaikan kepada jamaah bahwa sesungguhnya Allah SWT telah meletakkan kejayaan manusia dunia dan di akhirat dalam agama yang sempurna seperti yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Umat Islam pada saat ini belum belum ada kekuatan mengamalkan agama secara sempurna. Sahabat RA telah berhasil mengamalkan agama dengan sempurna karena memiliki 6 sifat. Namun demikian umat Islam pada saat ini pun akan ada kekuatan untuk mengamalkan agama dengan sempurna apabila memiliki 6 sifat tersebut.

Pertama yakin terhadap kalimat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah. Artinya tidak ada yang disembah selain Allah. Maksudnya mengeluarkan keyakinankeyakinan hanya kepada Allah ke dalam hati.

Kedua, yaitu, Sholat Khusyu Wal Khudu, artinya Sholat dengan konsentrasi batin dan merendahkan diri mengikuti cara Rasulullah shallallahu alaihi wasallam maksudnya membawa sifat ketaatan kepada Allah dalam salat ke dalam kehidupan sehari-hari. 

Ketiga Ilmu Ma’dzikir arti Ilmu semua petunjuk yang datang dari Allah melalui baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Arti Dzikir mengingat Allah sebagaimana agungnya Allah.


Keempat Ikromul Muslimin artinya memuliakan sama muslim. Maksudnya menunaikan hak sesama muslim tanpa menuntut hak daripadanya.

Kelima, Tashihunniyah artinya membersihkan niat. Maksudnya membersihkan niat dalam setiap amalan semata-mata karena Allah.

Keenam, Dakwah Wat Tabligh artinya mengajak dan menyampaikan. Maksudnya memperbaiki diri yaitu dengan menggunakan diri dan harta seperti yang diperintahkan Allah. Menghidupkan agama secara sempurna pada diri sendiri dan semua manusia di seluruh alam dengan menggunakan harta dan diri sendiri. Kalimat itu wajib diketahui dan dipahami seluruh Jamaah Tabligh dimanapun berada.

Rombongan yang dipimpin Amir Ustadz Muhammad Toriq bertambah menjadi 16 orang. Dengan berpakaian takwa (koko) warna-warni dan berkopiah haji putih. Ada pula yang berpakaian gamis atau baju panjang dominan berwarna putih. Rombongan umumnya memanjangkan jenggot dan mencukur kumis. Dengan penuh senyum dan selalu menyapa akrab setiap orang.

Pengajian yang dilaksanakan setiap hendak sholat maupun setelah sholat para jamaah bergantian membacakan Al-Qur’an dan Hadist. Usai shalat maghrib, salah seorang yang sudah diunjuk berdiri di mimbar, dan berkhutbah tentang pentingnya amal shalih bagi setiap Muslim. Dengan mengutip hadist atau ayat Al Qur’an.

Apabila dalam mendengarkan berupa ancaman, serempak kami para jamaah berucap istighfaaar “Astaghfirullahaladzzim.” Jika yang dikutip berupa kebesaran Allah serempak jamaah menyahut dengan tasbih “Subhanallah.” Usai khutbah ada tasykil, tawaran khuruj secara berombongan. Lamanya dakwah bervariasai mulai 3 hari, 7 hari, 10 hari, 40 hari sampai 4 bulan.

Rangkaian ibadah itu ditutup dengan shalat Isya’ berjamaah dan makan malam dengan tempayan. Satu tempayan dikepung 4-5 orang. Tengah malam para jama’ah bangun melaksanakan shalat tahajut. Setelah shalat subuh diadakan ceramah kembali hingga matahari terbit. Setelah usai barulah mereka siap-siap untuk khuruj sesuai tujuan masing-masing kelompok. Dan yang terpenting dari kegiatan Khuruj adalah mengajak masyarakat sekitar untuk sholat di Mesjid dan mendengarkan ceramah pentingnya iman.

Meskipun kami masuk menyebar, keluar masuk kampung, pasar, dan warung-warung, namun bsambil tetap berzikir kepada Allah. Menurut saya pribadi yang telah mengikuti Khuruj selama tiga hari bahwa berdakwah dengan model Khuruj yang menjadi ciri khas Jama’ah Tabligh memang efektif dan membekas.

Mereka jauh-jauh datang ke dusun dusun dan kampung hanya mengajak jamaah untuk mengamalkan shalat, wirid, memberi ceramah mengenai Islam yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW dan melakukan amalan sunnah lainnya seperti shalat dhuha, iktikaf dan shalat malam. Setelah diamati gerak-gerik dan perilaku mereka, akhirnya saya kagum dan tertarik. “Insha Allah istiqomah! Aaamin ya rabbal alamin”.

Selanjutnya rombongan yang dipimpin Ustadz Muhammad Toriq terus melanjutkan dakwah selama 4 bulan yang telah dimulai sejak 10 Desember 2020 sampai 4 April 2021. Jamaah yang mengikuti dakwah selama 4 bulan, diantaranya, Arsyad pengusaha asal SEI Rampah, Syafi’i Staf Kesbangpol Pemkab Sergai, Muhammad Alam staf Inspektorat Pemkab Sergai, Radianto pensiunan Kadis Pertanian Pemkab Sergai, Lubis pensiunan Guru SD Dinas Pendidikan Pemkab Sergai, Kadafi seorang wirausaha, Rusli, Amin, kakek berprofesi sebagai petani, dan Amri Nasution pengajar, serta yang paling belia Habib seorang Hafidz Qur’an 30 Juz berusia 14 tahun yang akan melanjutkan mondok di Pesantren Temboro, Magelang,Jawa Tengah.

Menurut Syafi’i, Rabu (2/3/2021), rombongan jamaah akan melakukan dakwah di Mesjid Desa Nagalwan, Kecamatan Perbaungan. (anwar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar