Mengirim hadiah Al-Fatihah dianjurkan untuk orang yang sudah meninggal maupun masih hidup. Perbedaannya hanya ada kepada kata untuk hadiah tersebut. Tak hanya itu, bacaan Al-Qur'an juga sangat disunahkan. Jika sudah meninggal berarti 'ilaa ruuhi' sedangkan untuk orang yang masih hidup, kata 'ruuhi' diganti dengan 'jasadi'.
Mengirim hadiah Fatihah juga ada adab dan tata caranya. Pertama adalah mengirimkan Al-Fatihah untuk Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan tabi'in. Harapannya, kita mendapatkan syafaat karena kedekatan beliau dengan Allah SWT.
Tujuannya yakni untuk tawasul, atau sebagai perantara. Dalam perspektif tasawuf, tawasul ini adalah pengakuan betapa rendahnya kita sebagai hamba di depan Allah SWT.
Bacaannya yakni:
"Ila hadrotinn nabiyyil musthofa, Muhammad shollalloohu 'alaihi wasallam, Al-Fatihah" (membaca Fatihah)
Kalau di JmI
"Ila hadrotinn nabiyyil musthofa, Muhammadin nabiyil ummi wa ala alihi wa sohbihi wa ahlil baiti kiromil Fatihah" (membaca Fatihah)
Kemudian, setelah itu pada hadiah Al-Fatihah kedua, bisa dengan mengirimkan kepada para alim, guru, dan umat Islam terdahulu yang telah meninggal dunia. Hadiah Fatihah ini bersifat umum, untuk seluruh umat Islam dan orang-orang yang berjasa untuk kita dan kedua orangtua kita
Bacaannya yakni:
Tsumma ilaa hadh roti ikhwaanihi minal ambiyaa-i wal mursaliin. Wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash sholihiin. Wal 'ulamaa-i wal mushonnifiin. Khushuushon sayyidina syaihkh 'abdil qoodiri jailaani rodiyalloohu 'anhu.
Tsumma ilaa jamii'i ahlul qubuur. Minal muslimiina wal muslimaat. Wal mu-miniina wal mu-minaat. Min masyaariqil Ardhi ilaa maghooribihaa. Khushuushon abaa-anaa wa ummahaatinaa. Wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa. Wa masyaa yikhanaa wa masyayikha masyaa yikhinaa. Lahumul fatihah (membaca al-Fatihah)
Terakhir adalah mengirim Al-Fatihah secara khusus, kepada yang akan kita kirimi hadiah Al-Fatihah.
Khushuushon ilaa ruuhi ... (sebut namanya) bin ... (sebut nama ayahnya jika diketahui). Allahumaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.
Jika perempuan maka bin diganti dengan binti dan lafal 'hu' di belakang Allahumaghfirlahu dan seterusnya diganti dengan 'ha'
Artinya: "Terkhusus untuk ruhnya ... (sebut namanya) putranya ... (sebut nama bapaknya). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya Al-Fatihah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar