Zikir Gus Baha

Agar seorang Muslim merasa tenang dalam kehidupannya, dan terhindar dari rasa cemas, hendaknya menjaga ibadah dzikir. Karena dengan mengingat Allah SWT, ia akan memiliki hati yang tenteram. Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS Ar-Ra'd ayat 28)

Dzikir merupakan amal ibadah terbesar yang dapat dikerjakan oleh setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda:

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

"Ada dua pernyataan yang ringan di lidah, berat di sisik, dan dicintai Allah SWT, yaitu Subhanallahi wa bihamdih, subhanallahul azim Allahi Al-`Aziimm." (HR Bukhari)

Dalam riwayat Abdullah Bin Busr, dia berkata bahwa salah satu sahabat Nabi SAW berkata, "Ya Rasulullah. Saya kewalahan dengan begitu banyak ajaran Islam. Jadi beri tahu saya sesuatu yang mungkin saya pegang teguh." Nabi SAW menjawab, "Jaga lidahmu tetap basah dengan mengingat Allah." (HR Tirmidzi)

Dari Ummul Mukminin Juwairiyah RA bahwa, sekali waktu Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam  pernah pergi meninggalkan beliau selepas shalat subuh, sementara beliau dalam posisi duduk di tempat shalat beliau sambil terus berdzikir. Lalu saat kembali pada waktu dhuha (menjelang dzuhur), ternyata Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam  masih mendapati beliau tetap duduk berdzikir seperti semula. Maka Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam  pun bertanya:

”Apakah kamu tetap duduk begini sambil berdzikir seperti saat aku tinggalkan bakda subuh tadi?”.

Ummul Mukminin menjawab: Benar! Lalu Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam melanjutkan sabda Beliau:

”Sesungguhnya, setelah meninggalkanmu tadi, Aku telah mengucapkan empat lafal dzikir, sebanyak 3 x, yang bisa mengungguli seluruh dzikir yang kamu baca sejak subuh hari ini, yakni:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
“Subhaanallahi wa bihamdihi, ‘adada khalqihi, wa ridhaa nafsihi, wa zinata ‘arsyihi, wa midaada kalimaatih”

"Maha Suci Allah, dan Maha Terpuji-lah Dia, sejumlah makhluk ciptaan-Nya, setingkat ridha Diri-Nya, seberat ‘Arsy-Nya, dan sebanyak tinta Kalimat-kalimat-Nya”.  
(HR. Muslim)

Lafadz yang sama yang biasa Gus Baha ( KH. Ahmad bahauddin nursalim ) 
baca setelah selesai ngaji rutinan

Hadits Shahih Muslim No. 4905 - Kitab Dzikir, doa, taubat dan istighfar

Tasbih di awal siang dan ketika akan tidur

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَعَمْرٌو النَّاقِدُ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ وَاللَّفْظُ لِابْنِ أَبِي عُمَرَ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مَوْلَى آلِ طَلْحَةَ عَنْ كُرَيْبٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ جُوَيْرِيَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ مِنْ عِنْدِهَا بُكْرَةً حِينَ صَلَّى الصُّبْحَ وَهِيَ فِي مَسْجِدِهَا ثُمَّ رَجَعَ بَعْدَ أَنْ أَضْحَى وَهِيَ جَالِسَةٌ فَقَالَ مَا زِلْتِ عَلَى الْحَالِ الَّتِي فَارَقْتُكِ عَلَيْهَا قَالَتْ نَعَمْ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ وَإِسْحَقُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ بِشْرٍ عَنْ مِسْعَرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي رِشْدِينَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ جُوَيْرِيَةَ قَالَتْ مَرَّ بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ صَلَّى صَلَاةَ الْغَدَاةِ أَوْ بَعْدَ مَا صَلَّى الْغَدَاةَ فَذَكَرَ نَحْوَهُ غَيْرَ أَنَّهُ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ عَدَدَ خَلْقِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ رِضَا نَفْسِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ زِنَةَ عَرْشِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ مِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan 'Amru An Naqid dan Ibnu Abu 'Umar -dan lafadh ini milik Ibnu Abu 'Umar- mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Muhammad bin 'Abdurrahman -budak- keluarga Thalhah dari Kuraib dari Ibnu 'Abbas dari Juwairiyah bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dari rumah Juwairiyah pada pagi hari usai shalat Subuh dan dia tetap di tempat shalatnya. 

Tak lama kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kembali setelah terbit fajar (pada waktu dhuha), sedangkan Juwairiyah masih duduk di tempat shalatnya. Setelah itu, Rasulullah menyapanya: "Ya Juwairiyah, kamu masih belum beranjak dari tempat shalatmu?" Juwairiyah menjawab; 'Ya. Saya masih di sini, di tempat semula ya Rasulullah.' Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkata: 'Setelah keluar tadi, aku telah mengucapkan empat rangkaian kata-kata -sebanyak tiga kali- yang kalimat tersebut jika dibandingkan dengan apa yang kamu baca seharian tentu akan sebanding, yaitu 

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
'Subhaanalloohi Wabihamdihi, 'Ada Kholqihi Waridhoo Nafsihi Wazinata 'Arsyihi Wamidaada Kalimaatihi."

Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya sebanyak hitungan makhluk-Nya, menurut keridlaan-Nya, menurut arasy-Nya dan sebanyak tinta kalimat-Nya.

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib dan Ishaq dari Muhammad bin Bisyr dari Mis'ar dari Muhammad bin 'Abdurrahman dari Abu Risydin dari Ibnu 'Abbas dari Juwairiyah dia berkata; bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewatiku ketika beliau usai shalat shubuh. -lalu dia menyebutkan redaksi yang serupa. Namun beliau dengan menggunakan kalimat; 

'Subhanallah 'adada khalqihi, subhanallah ridho nafsihi, subhanallah zinata 'arsyihi, subhanallah midada kalimaatihi.

Maha suci Allah sebanyak hitungan makhluk-Nya. Maha Suci Allah menurut keridlaan-Nya. Maha Suci Allah menurut kebesaran arasy-Nya. Maha Suci Allah sebanyak paparan kelimat-Nya.'

Amalan Para Wali! Cukup Di baca 1 Kali, Hajat Bisa Terkabul Dengan Cepat,
Menurut Gus Baha Artikel kali ini akan membahas tentang amalan warisan wali jika dibaca 1 kali saja hajat terkabul dan pahalanya setara dengan dzikir 1 malam. Gus Baha ( KH. Ahmad bahauddin nursalim ) baca setelah selesai ngaji rutinan mengatakan hal tersebut dalam salah satu ceramahnya, bahwa amalan ii sangat dahsyat karena warisan para wali.

Dzikir ini warisan para wali, baca dzikir ini 1 kali saja, hajat bisa terkabul dengan cepat, Menurur Gus Baha. Dalam ceramahnya Gus Baha mengatakan, hajat bisa terkabul dengan cepat jika baca dzikir para warisan wali ini. Gus Baha mengatakan, salah satu istri Rasulullah yakni Ummu Salamah merupakan seorang ahli dzikir. Bahkan Ummu Salamah hampir setiap hari berdzikir sepanjang malam hingga menjelang subuh. Sampai-sampai Rasulullah memberikan amalan dzikir yang cukup dibaca 1 kali.

Gus Baha juga menjelaskan tentang kealiman Rasulullah hingga para istrinya mengenang Nabi teringat ibadah yang selalu di lakukannya. Siti Aisyah selalu mengigat Nabi yang sholatnya begitu panjang sampai - sampai kakinya bengkak. Rasulullah menjawab bahwa karena itu merupakan bentuk rasa syukurnya kepada Allah SWT. Maka tidak heran melihat diri Nabi semasa hidupnya yang banyak menghabiskan waktu untuk ibadah, para istri Nabi pun merupakan ahli ibadah

Lantas amalan apakah yang dimaksud Gus Baha itu, yaitu
"Subhanallah wabihamdi 'adada kholqihi, wa ridho nafsihi, wazinati 'asryihi,”

Yang artinya "maha suci Allah dan segala puji baginya sebanyak bilangan mahkluknya, dan sebesar ridhonya dan seberat arsy-nya."

Menurut Gus Baha, dengan membaca zikir itu maka semua hajat terkabul.nIstimewanya, hanya dengan baca zikir ini satu kali saja, maka setara dengan berzikir sepanjang malam. Itulah zikir warisan para wali kata Gus Baha, cukup baca 1 kali maka hajat bisa terkabul dengan cepat.

Semoga bermanfaat.***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar