Apakah anda pernah menonton film Titanic
Dikisahkan ada sepasang kekasih yang dipertemukan di sebuah kapal pesiar super besar dan mewah pada zamannya bernama 'TITANIC'. Rose DeWitt Bukater (diperankan oleh Kate Winslet) dan Jack Dawson (diperankan oleh Leonardo DiCaprio) adalah sepasang kekasih yang bertemu pada saat keduanya berada diatas kapal yang sama.
Mereka melakukan perjalanan panjang dari Southhampton, Inggris menuju New York, Amerika Serikat. Kapal Titanic memang sengaja diciptakan untuk melakukan pelayaran jarak jauh melintasi samudera Atlantik.
Di tengah perjalanan pada saat kapal Titanic melaju dengan kecepatan nyaris penuh, tiba-tiba kapal menabrak 'Gunung Es' dan pada akhirnya menenggelamkan kapal tersebut di dasar samudera. Namun cinta Jack dan Rose terus abadi hingga sekarang.
Eiitss.. tapi jangan gagal fokus ya, tujuan saya disini bukan untuk mereview film Titanic, bukan juga membahas kisah cinta Jack dan Rose apalagi soal kapal Titanic nya. Ada sepenggal adegan yang menurut saya cukup menarik dan menginspirasi saya membuat tulisan ini. Dimana pada malam yang sangat dingin di tengah samudera Atlantik, kapal Titanic menabrak 'Gunung Es' yang cukup besar sehingga merobek lambung kapal dan akhirnya menjadi penyebab tenggelamnya kapal.
Yaaa... Gunung Es, tahukah anda bahwa Gunung Es adalah suatu bongkahan besar es air tawar yang telah terpecah dari gletser dan mengambang di perairan terbuka. Karena densitas (massa jenis) es (920 kg/m3) lebih rendah dari air laut (1025 kg/m3), maka umumnya sekitar 90% volume gunung es berada dibawah permukaan laut. Sehingga yang tampak di permukaan atau yang sering kita lihat hanya 10% saja. Dan bentuk bagian yang dibawah laut sulit diperkirakan hanya berdasarkan apa yang tampak di permukaan. Gunung es terbesar di dunia diperkirakan memiliki berat 3 Milyar ton yang ditemukan oleh USS Glacier pada tanggal 12 November 1956 di Antartika).
Gunung es dibawah permukaan (sumber foto: smilingglobe.com)
Fakta mengenai Gunung es diatas membawa saya kepada suatu konsep untuk memahami 'pikiran manusia'. Sang Pencipta memberikan anugerah kepada setiap manusia suatu kekuatan dahsyat yang disebut dengan Otak. Secara umum dapat diketahui bahwa fungsi Otak adalah sebagai pusat pengendali gerak tubuh manusia (tangan, kaki, mata, jari jemari, dsb). Namun ada yang lebih penting lagi dimana Otak berfungsi juga untuk berpikir atau memikirkan sesuatu. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Tuhan lainnya.
Struktur pikiran manusia (sumber foto : smilingglobe.com)
Pikiran adalah impuls dari gerak tubuh kita. Apapun yang kita pikirkan akan menjadi faktor utama kita bergerak. Misalnya, ketika anda ingin menulis sesuatu (pikiran / impuls menulis), maka respon data dalam otak akan memerintahkan tangan untuk bergerak mengambil pena dan kemudian menulis diatas kertas. Atau misalnya anda merasa lapar dan ingin makan (pikiran / impuls rasa lapar), maka respon data dalam otak akan memerintahkan tangan untuk bergerak mengambil piring, nasi, lauk pauk kemudian makan dengan lahap. Sangat mustahil jika manusia 'normal' antara impuls dengan gerakannya berbeda. Misalnya anda lapar tetapi yang anda ambil adalah pena kemudian menulis di kertas.
Seorang ahli psikologi dari Austria bernama Sigismus Schlomo Freud (1856 - 1939) atau biasa dikenal dengan Sigmund Freud melalui teori psikoanalisis berhasil menemukan bahwa struktur pikiran manusia terdiri atas 3 bagian :
- Pikiran Sadar (Conscious Mind)
- Pikiran Bawah Sadar (Subconscious Mind); dan
- Pikiran Tidak Sadar (Unconscious Mind)
Struktur ketiga tidak akan dibahas terlalu detail disini karena memang tidak ada yang bisa kita pelajari dari seorang manusia dengan kondisi tertidur pulas tanpa mimpi atau pikiran tidak sadar (Unconscious Mind)
Pikiran Sadar adalah memori yang bersifat sementara. Fungsinya menangkap, mengenali dan menganalisa berbagai macam informasi atau data melalui indera manusia kemudian melakukan filter atas informasi atau data tersebut. Jika informasi atau data yang diterima sesuai dengan pusat pengendali pikiran, maka respon yang dihasilkan menjadi selaras. Sebaliknya jika informasi atau data yang diterima tidak sesuai dengan pusat pengendali pikiran, maka respon yang dihasilkan adalah menolak informasi atau data tersebut dan dibuangnya jauh-jauh. Pikiran sadar sering juga disebut dengan Logika. Pikiran sadar hanya berperan +/- 12% dalam kehidupan seorang manusia
Pikiran Bawah Sadar adalah memori yang bersifat permanent (pusat pengendali pikiran). Fungsinya menyimpan semua informasi atau data yang diterima melalui indera manusia. Kapasitasnya penyimpanannya sangat besar sehingga semua kejadian yang pernah dialami, waktu yang pernah dilewati, moment yang pernah diciptakan, pendidikan yang pernah diterima, doktrinasi yang pernah diajarkan dan lain sebagainya tersimpan dengan sangat rapi di dalam pikiran bawah sadar (Subconscious Mind). Hal-hal yang saya sebutkan diatas itulah yang kemudian terwujud menjadi keyakinan, kebiasaan, emosi atau perasaan, kepribadian, intuisi, kreatifitas, persepsi dan nilai-nilai hidup. Pikiran bawah sadar sering disebut dengan Naluri. Pikiran bawah sadar berperan +/- 88% dalam kehidupan seorang manusia, namun sebagian besar orang belum memahami karena terlanjur mengagung-agungkan "Logika" nya.
Sebagai contoh :
Dari kecil anda diajarkan menulis dengan tangan kanan (pendidikan lingkungan dan doktrinasi orang tua). Sampai sekarang sudah besar atau dewasa hingga kapanpun ketika anda menulis di kertas secara otomatis anda pasti menggunakan tangan kanan karena hal itu sudah menjadi kebiasaan (impuls dengan gerakan selaras). Atau dengan kata lain antara pikiran sadar anda (ingin menulis) dengan pikiran bawah sadar anda (kebiasaan menulis) adalah sama sehingga tidak ada pertentangan diantara keduanya.
Namun coba anda tantang diri anda sendiri untuk sekarang menulis dengan tangan kiri. Apakah anda merasa nyaman? Apakah hasil tulisan anda sebaik tulisan dengan tangan kanan? jawabannya sudah pasti tidak. Kenapa hal itu bisa terjadi? Karena impuls pikiran yang saya contohkan (menulis dengan tangan kiri) tidak selaras dengan gerakan yang 'biasanya' anda lakukan sehari-hari.
Yang menjadi masalah adalah jika naluri atau pikiran bawah sadar kita 'dibentuk' dari berbagai macam kejadian yang bersifat menyedihkan dan traumatik, dari bermacam-macam doktrinasi yang menyudutkan dan membatasi, dari banyak sekali pengalaman masa lalu yang pahit, dari pendidikan lingkungan yang buruk. Maka secara otomatis pusat pengendali pikiran kita dipenuhi oleh 'sampah-sampah pikiran' yang menjelma atau menjadi 'seperti' nya biasa saja hidup dalam ketakutan, kecemasan, penyesalan, kegagalan, kepahitan dan kesedihan.
Pikiran sadar kita menginginkan (impuls) kebahagiaan, kekayaan dan semua hal-hal menyenangkan tetapi fakta kehidupan kita bertolak belakang. Mengapa bisa bertolak belakang karena ternyata Naluri atau pikiran bawah sadar kita tidak menyimpan kebahagiaan, kekayaan dan kesenangan itu. Sehingga terjadi pertentangan atau gejolak kehidupan.
Misalnya, anda sekarang bekerja di perusahaan swasta dengan gaji 3 juta per bulan kemudian ada dorongan atau impuls tantangan untuk membeli rumah seharga 500 juta.
Mekanisme berpikirnya akan menjadi seperti ini :
Logika mengatakan bahwa anda tidak mungkin bisa membeli rumah seharga 500 juta karena gaji anda hanya 3 juta per bulan. Jika dikalikan 12 bulan maka pendapatan dari gaji hanya sebesar 36 juta per tahun (belum dikurangi biaya hidup, cicilan, dan pengeluaran tak terduga). Kalau ini yang anda yakini, maka sampai kapanpun anda tidak akan pernah bisa membeli rumah seharga 500 juta. Logika andalah yang meruntuhkan diri anda sendiri. Logika itu menjelma menjadi sebuah keyakinan yang menjatuhkan.
Contoh lainnya,
anda bekerja sebagai seorang salesman dengan target penjualan 40 unit tiap bulan. Dalam suatu kondisi, anda kemudian diberikan target lebih oleh atasan anda yakni 70 unit tiap bulan. Berdasarkan sejarah penjualan seorang salesman paling hebat di perusahaan anda bekerja hanya mampu menembus angka penjualan 45 unit dalam sebulan.
Mekanisme berpikirnya menjadi seperti ini :
Logika akan mengkalkulasi dan mengkonsepsikan untuk anda terkait challenge tersebut dengan mengatakan "coba kamu lihat, salesman paling hebat saja hanya bisa 45 unit sebulan, bagaimana mungkin kamu bisa 70 unit? itu tidak mungkin bisa". Sekali lagi kalau history (pengalaman) yang anda jadikan pedoman dalam bekerja kemudian menjelma menjadi sebuah keyakinan, maka sampai kapanpun challenge 70 unit per bulan juga tidak akan pernah bisa anda wujudkan. Anda akan merasa tidak nyaman dengan tantangan itu, anda akan merasa terbebani dan berat dalam menjalani rutinitas kantor.
Lalu bagaimana caranya kita bisa mengubah dan mengedit pikiran bawah sadar sehingga bisa selaras dengan pikiran sadar? Bagaimana caranya menyelaraskan Logika dengan Naluri? ikuti terus Design You Own Live
Pikiran sadar dan bawah sadar (sumber foto: smilingglobe.com)
"Logika tidak mampu mengkonsepsikan masa depan" (The Architect)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar