5 Keutamaan Bulan Syaban Lengkap dengan Dalilnya
Bulan Syaban berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, di bulan ini terdapat beberapa keutamaan. Lantas, apa saja keutamaan bulan Syaban?
Syaban dalam bahasa Arab berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas gunung. Bulan ini kemudian menjadi kesempatan bagi umat muslim untuk melakukan ibadah dan memperkuat keimanan.
Di dalam bulan Syaban terdapat sejumlah keutamaan. Baik peningkatan kualitas kehidupan di dunia maupun keimanan kepada Allah SWT.
1. Bulan Nisfu Syaban
Keistimewaan utama bulan Syaban terletak pada pertengahannya atau disebut sebagai Nisfu Sya'ban. Secara harfiah istilah Nisfu Syaban berarti hari atau malam pertengahan bulan Syaban atau tanggal 15 Syaban.
Pada bulan ini umat muslim dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baik mungkin. Hal yang dapat dilakukan di bulan tersebut adalah berpuasa di hari Nisfu Syaban dan memperbanyak shalat di malam harinya. Terkait hal tersebut telah diriwayatkan dalam hadis yang Sahih:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود
Artinya: "Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas)" (HR. Ibnu Majah)
Hadits riwayat Ibnu Hibban disebutkan bahwa, pada bulan Nifshu Syaban, Allah SWT akan mengampuni seluruh penduduk bumi. Kecuali orang yang menduakan Allah serta orang yang menyimpan rasa dengki.
يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ والطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ)
Artinya: "Allah merahmati para hamba-Nya di malam nisfu Syaban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap Muslim lain karena urusan duniawi" (HR Ibnu Hibban, ath-Thabarani dan al-Baihaqi).
Makna dari hadits ini adalah, Allah mengkhususkan malam Nisfu Sya'ban dengan sebuah keistimewaan, yaitu Allah merahmati para hamba-Nya yang beriman dengan rahmat yang khusus. Allah mengampuni untuk sebagian kaum Muslimin sebagian dosa mereka dan mengampuni untuk sebagian kaum Muslimin semua dosa mereka.
Sedangkan orang kafir dan musyrik, maka Allah tidak akan mengampuninya. Begitu pula dengan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap muslim lain karena urusan dunia.
Oleh karenanya, hendaklah masing-masing kita memperbaiki hubungan dengan saudara sesama Muslim. Dan hendaklah masing-masing dari kita memaafkan, berlapang dada dan mengeluarkan serta membuang iri dan kebencian dari hati kita sebelum malam Nisfu Sya'ban tiba. Dengan itu, semoga Allah merahmati kita dan mengampuni dosa-dosa kita.
2. Bulan Diangkatnya Amal Ibadah Umat Manusia
Syaban merupakan bulan diangkatnya amal ibadah seluruh umat manusia yang ada di bumi. Lalu diserahkan kepada Allah SWT.
Hal tersebut berdasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Usamah bin Zaid. Ia berkata, "Katakanlah wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa selama sebulan dari bulan-bulannya selain di bulan Syaban".
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR Dawud dan an-Nasa'i. Ibnu Khuzaimah men-shahihkan hadits ini)
Dalam Kitab Sunan An-Nasa'i disebutkan hadits tentang diangkatnya amal seseorang pada bulan Syaban tersebut dinilai hasan, sebagaimana termuat dalam At-Ta'liiq ar-Raghiib.
3. Bulan yang Diapit Dua Bulan Mulia
Syaban merupakan bulan yang diapit oleh dua bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan. Namun, karena berada di antara keduanya, terkadang bulan Syaban justru terlupakan.
Rasulullah SAW bersabda:
ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان
Artinya: "Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan." (HR Abu Dawud dan Nasa'i)
4. Turunnya Ayat Perintah Bershalawat Kepada Nabi
Pada bulan Syaban terdapat berbagai peristiwa, salah satunya adalah turunnya ayat Alquran yang menganjurkan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Ayat tersebut terdapat pada surah Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab Ayat 56)
5. Puasa Bulan Syaban Disenangi Rasulullah
Pada bulan Syaban Rasulullah senantiasa melaksanakan puasa. Terkadang Rasulullah SAW berpuasa Syaban lalu menyambungnya dengan puasa di bulan Ramadhan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sayyidah Aisyah radliyallahu 'anha:
كَانَ أَحَبَّ الشُّهُوْرِ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَصُوْمَهُ شَعْبَان ثُمَّ يَصِلَهُ بِرَمَضَانَ. أَخْرَجَهُ أحمدُ وأبو داودَ والنَّسَائِيُّ
Artinya: "Bulan yang paling disenangi Rasulullah untuk berpuasa sunnah di dalamnya adalah Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan" (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa'i)
Bahkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terkadang berpuasa Syaban sebulan penuh dan terkadang beliau berpuasa di sebagian besar bulan Syaban seperti diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
5 Amalan Bulan Syaban sesuai Sunnah
Bulan Syaban yang berada di antara Rajab dan Ramadhan memiliki keistimewaan dalam sejarah serta amalan para muslim. Ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan muslim di bulan tersebut.
Keistimewaan tentang bulan Syaban ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya. Rasulullah SAW bersabda,
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Bulan Sya'ban--bulan antara Rajab dan Ramadhan--adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR Nasa'i)
Dengan keutamaan tersebut, tiap muslim diharapkan meningkatkan amal ibadahnya di Bulan Syaban. Berikut peristiwa dan amalan yang dianjurkan selama Syaban.
1. Baca Sholawat
Kitab Madza fi Sya'ban dari Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki menerangkan peristiwa penting selama bulan Syaban bagi kehidupan muslim. Salah satunya turun ayat anjuran membaca sholawat yang tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab ayat 56. Karena itu dianjurkan membaca sholawat pada Nabi Muhammad SAW.
إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna 'alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ 'alaihi wa sallimụ taslīmā
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
2. Baca Al-Qur'an dan Berzikir
Sebagai pengantar menuju Ramadhan, Syaban menjadi saat yang tepat untuk melakukan pemanasan dalam beribadah. Salah satunya banyak membaca Al-Qur'an setiap hari. Ibadah membaca Al-Qur'an di Syaban bisa dilakukan para muslim yang saat ini sedang tinggal di rumah akibat virus corona.
Selain membaca Al-Qur'an, amalan lain yang dianjurkan adalah banyak membaca kalimat tauhid dan istighfar. Amalan tersebut melindungi manusia dari segala hal yang buruk dan membuka pintu ampunan dari Allah SWT.
3. Puasa
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu Majah, Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim untuk berpuasa di siang hari pada Nisfu Syaban yakni pada 15 Syaban. Rasulullah SAW bersabda dinukil dari riwayat Ali bin Abi Thalib yang berbunyi:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاء الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطَّلِعَ الْفَجْرَ
Artinya: "Nabi SAW bersabda, 'Apabila tiba malam Nisfu Syaban maka salatlah pada malam harinya dan berpuasalah pada siang harinya, karena rahmat Allah SWT akan turun ke langit dunia pada saat tersebut sejak terbenam matahari dan Allah SWT berfirman,
'Adakah orang yang meminta ampun, maka akan Aku ampuni, adakah yang meminta rezeki, maka akan kuberikan rezeki untuknya, adakah orang yang terkena musibah maka akan Aku lindungi, adakah sedemikian, hingga terbit fajar," (HR Imam Ibn Majah).
4. Sholat Tahajud
Bulan Syaban juga menjadi saat yang tepat untuk salat tahajud di malam hari. Dalam haditsnya, Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan keuntungan dari Allah SWT bagi hambanya yang terbangun untuk sholat tahajud. Berikut hadistnya,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِي فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ ".
Artinya: Seperti dinarasikan Abu Huraira, Rasulullah SAW mengatakan, "Allah SWT yang maha besar dan maha kuat, turun ke surga yang terdekat dengan kehidupan manusia saat malam hanya tersisa sepertiga. Allah SWT berkata, Adakah hamba yang memohon kepadaKu sehingga Aku bisa menanggapi permohonannya? Adakah hambaku yang meminta kepadaKu sehingga Aku bisa mengabulkan permintaannya? Adakah yang memohon pengampunan sehingga Aku bisa mengampuninya?" (HR Bukhari).
5. Memperbanyak Doa
Sebagaimana disinggung sebelumnya, malam Nisfu Sya'ban disebut dengan Lailah Al Ijabah. Alangkah baiknya, umat muslim mengisi waktunya dengan memperbanyak doa pada malam tersebut.
Tata cara membaca doa pada malam Nisfu Syaban yang dapat dilafalkan menurut Doa dan Zikir Makbul oleh Abu Hurairah Abdul Salam, Lc., M.A adalah sebagai berikut.
- Dimulai membaca surat Yasin sebanyak tiga kali terlebih dahulu kemudian disusul dengan bacaan doa setelahnya. Berikut urutan bacaannya:
Setelah membaca Surat Yasin pertama, sesudah membaca lalu niat panjang umur
Setelah membaca Surat Yasin pertama, sesudah membaca lalu niat menolak bala
Setelah membaca Surat Yasin pertama, sesudah membaca lalu niat hanya berharap pada Allah
- Dilanjutkan dengan membaca doa Nisfu Syaban yang berbunyi:
اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
Allaahumma innaka 'afuwwung- kariimung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar