Imu tentang titik Ba

Syaf Rizal bersama Abi Hasan dan 45 lainnya.
Di Grup Jsmmiyatul Islamiyyah Facebook
31 Agustus pukul 20:17 ·

ILMU TENTANG TITIK BA
Kisah ini di tuliskan angku mudo payakumbuah....

Beberapa waktu yang lalu saya bertemu dengan orang yang banyak menuntut ilmu ,dia sudah pergi kemana saja untuk menuntut ilmu banyak tempat ia lalui dan banyak pula ilmu ilmu hebat yang dia pelajari seperti ilmu silat,Ilmu muda,Ilmu Ramuan,Ilmu Tegak Alif dll tetapi akhirnya dia berpesan kepada saya ilmu terakhir yaitu ILMU TITIK BA' .

Ilmu ini sudah pernah kita pelajari dahulu saat kita masih berada di alam kantan kuntum makhfiyan/alam syahadah (alam sebelum alam rahim ibu) ilmu yang langsung di ajarkan Allha Ta’ala. Namun ilmu itu terlepas dalam genggaman kita saat terlahir kedunia yang fana ini.

Jadi ilmu apa nan wajib kita pelajari? Ilmiseperti apa yang kita tuntut? 
jawabannya : Ilmu yang menyampaikan kita kepada tuhan yaitu Ilmu Hakikat dan Makrifat sesuai dengan bunyi firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran:

“ Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku” (Q.S adz-Dzaariyaat ayat 56).

Lagi firman Allah Ta’ala dalam hadis qudsi:

“Dahulu AKU (ALLAH) adalah perbendaharaan yang tersembunyi, lalu AKU berkeinginan agar dikenal,m AKU jadikan makhkuk (Muhammad SAW) agar dia kenal/makrifat kepadaKU "

Man ‘arofa nafsahu fakod ‘arofa robbahu.
Artinya: ”Barang siapa kenal dengan diri maka akan kenal dengan Tuhan”
Jadi .....sangkutan yang sedikit ini yang mesti kita pelajari, hendaklah kita mengenal diri kita yang sebenarnya dan jangan menunda nunda belajar tentang diri.

Al ‘Arif Billah Asy Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi rahmatullah ‘alaihi dalam kitabnya TanwirulQulub berkata:

“Maka seyogyanya bagi orang yang berakal agar mengerahkan seluruh kemampuannya dalam menuntut ilmu makrifat dan tidak menunda-nunda dalam hal itu. Janganlah terjadi, bila maut datang menjelang kebutaan karena kebodohan datang menimpa ( akhirnya) tak ada lagi jalan untuk melihat cerah.

Allah berfirman :
”DAN SIAPA YANG BUTA DALAM DUNIANYA SEKARANG INI, MAKA DIAKHIRAT KELAK MALAH LEBIH BUTA LAGI”

Kalau kita simak segala isyarat huruf Islam dan Basmalah terasa adanya kemiripan yang seluruhnya bertumpu pada huruf ALIF atau TITIK BA, dan  terasa pula adanya kesatuan pengertian yang sangat indah dan mengagumkan hal ini bukanlah suatu kebetulan tetapi bisa diperkirakan bahwa semua ini sudah lebih dahulu “diprogramkan” , tersedia dalam “disket-disket” komputerisasi Allah SWT.

Alkisah..
Konon dikisahkan orang seorang pemuda sedang mencegat seorang tua renta ditengah jalan untuk merampas hartanya. Ternyata si tua renta itu hanya memiliki seuntai tasbih, dengan ketenangan dan sambil tersenyum menghias bibir si Tua renta itu menyerahkan seuntai tasbih karena itulah hanya harta yang dibawanya, seraya ia berkata :

“Silahkan kau ambil ini Hai anakku” tetapi kalau ingin yang lebih banyak lagi cobalah kau tengok pohon enau itu ”. Si anak muda menoleh ke pohon enau yang ditunjukkan oleh si Tua.  Betapat terkejut ia setelah melihat pohon enau benar-benar emas dari akar sampai kedaun. Si anak muda-pun menyadari bahwa yang beada dihadapannya bukan orang sembarangan tetapi seorang sakti mandraguna. Si pemuda segera meminta maaf serta mencium tangan si Tua seraya bermohon :

“Wahai Tuanku perkenankanlah hamba untuk bisa menjadi murid Tuanku dan hamba mohon maaf dan ampun atas perlakuan hamba tadi terhadap tuanku”.

Si Tua memandang pemuda itu dengan penuh selidik dan berkata:

“ilmu apa yang engkau inginkan dariku?”. Si Pemuda menjawab sambil menundukkan kepala:
”ajarilah hamba ILMU TITIK BA duhai Tuanku”.

Sambil tersenyum,si Tua meraih bahu si Anak Muda dan menyuruhnya berdiri :
”Baiklah,tetapi aku harus pulang dahulu dan engkau tunggu aku disini”.
Beliaupun pergi......Sekitar tiga tahun kemudian si Tua baru ingat bahwa ia telah berjanji kepada seorang pemuda yang dahulu pernah hendak merampas hartanya ditengah jalan-untuk mengajarkan Ilmu Titik Ba..

Sebagai seorang yang selalu setia kepada janji beliaupun segera bergegas berangkat menuju arah pertemuan mereka dahulu Betapa terkejutnya si Tua melihat si Pemuda sedang duduk semedi ditempat mereka janjikan dahulu di pinggir sungai/kali. Si Pemuda terlihat kurus dan dilingkari oleh jalaran daun-daunan .Si Tua segera membangunkan si Pemuda dan langsung diberi nama “KALIJOGO“ (penjaga kali). Si Tua Sakti Mandraguna itu tidak lain dari seorang Waliullah, yang terkenal dengan nama “SUNAN BONANG”.

Dari jalinan kisah ini dapatlah dipahami bahwa “Ilmu Titik Ba” sudah menjadi pegangan Para Wali ditanah jawa. Setelah saya (Angku Mudo) mendengar kisah seperti ini,l saya tanyak kepada Guru saya :

”Guru…saya mendengar kisah Ilmu Titik Ba dikisahkan disini Ilmu Titik Ba ini adalah Ilmu pegangan Para Wali-Wali Allah, apo benar itu guru ....?,apa benar Ilmu Titik Ba ini?”

Lalu di jawablah oleh guru saya :
” Ilmu Titik Ba adolah ilmu yang sedang kamu tuntut sekarang ini....”,
“Allah Ta’ala telah menurunkan wahyunya kepada Nabi dan Rosul sebanyak 104 :
30 shuhuf kepada Nabi Adam AS.
60 shuhuf kepada Nabi Stist AS.
10 shuhuf kepada Nabi Ibrahim AS.
1 kitab Taurat kepada Nabi Musa AS.
1 kitab Zabur kepada Nabi Daud AS.
1 kitab Injil kepada Nabi Isa AS.
1 kitab Al-Quran kepada Rosulullah SAW.

Ketahuilah olehmu kitab yang 104 diturunkan Allah Ta’ala kepada segala Nabi dan Rosulullah maka maknanya itu terhimpun kepada Al-Quran yang 30 juz dan Al-Quran 30 juz terhimpun maknanya pada surat Al-Fatiha dan surat Al-Fatiha terhimpun maknanya kepada Bismillah dan Bismillah terhimpun maknanya kepada huruf Ba dan Ba terhimpun kepada titik dan Titik Ba atau nakutoh terhimpun kepada benih yang ditanam Allah Ta’ala pada hati hambanya A.. I.. bukan A.. bukan I.. tiada berhuruf melainkan adalah ucap nur semata-mata yakninya nur iman dan nur petunjuk pemberian Allah Ta’ala,maka berkekalan para Arifbillah mangamalkan kitab yang 104”.

Jikalau diketahui jadi pahala besar jikalau tidak diketahui maka lepas begitu saja. Apabila putus gerak-geraknya hilang kalimah hilang cahaya mengucap hati ketika itu “lailahaillalllah” nyawa kembali kehadirat Tuhan karena bahwasanya A.. I.. merupakan satu potongan daripada lailahaillallah dinamakan zikir nyawa, urat yang terbit dari tali Allah-Allah 6666 semuanya itu bergerak, dapat satu gerak faidahnya setamat Quran, karena ia di dalam Quran sebanyak itu pula.

Segala yang tersebut itu adalah alat bergantung diatas alat tidak sampai bekerja tanpa alat tentu tidaklah menjadi ia hanyalah titian keseberang jenjang tempat naik. Alasan nyawa adalah Tuhan Allah yang punya pekerjaan dan katanya Allah Ta’ala pada demikian:

“Katakan wahai engkau ya muhammad bermula nan nyawa itu pekerjaan Tuhan aku dan adalah sifatnya dan baginya berhubung dengan daging yang bernama sanubari dan adalah hati yang bernama lathifah robbaniyah itu, yaitu yang bernasab kepada alamul amri (alam yang sangat tinggi) dan ialah yang mengetahui akan Allah Ta’ala, yang mendapat ia bagi barang yang tiada mendapat oleh …

artinya rupa-rupa dan …sangka dan hati yang bernama latifah robaniyah itu yaitu hakikat insan itulah yang dikatakan diri sebenarnya diri”.
Dapat kita ambil kesimpulan “Ilmu Titik Ba” atau nakutoh terhimpun kepada benih yang ditanam Allah Ta’ala pada hati hambanya dan berhubung dengan daging yang bernama sanubari.
Adapun “jantung” itu terletak dibawah susu kiri dan condong kekiri, dan dia dibangsakan kepada alam “Musyahadah” dan dapat dilihat dengan mata kepala serta dipunyai juga oleh segala manusia dan binatang, akan tetapi yang dimaksud dengan “LATHIFATUL QALBI” bukanlah jantung dia itu adalah “Lathifah Robbaniyah “ yang sangat halus dan bernasab kepada “Alamul Amri” yaitu alam yang sangat tinggi .
  • Dia tidak dimiliki segala manusia
  • Dia roh yang suci yang berpengaruh dalam tubuh insan
  • Dialah hakikat insan yang dinamakan diri sebenarnya diri
  • Dialah yang dapat mengetahui akan segala hal  
  • Dialahy bertanggumg jawab dipuji atau dicerca Allah
  • Dialah induk dari segala Lathifah-Lathifah yang lain 
  • Dialah tempat penuangan ilham dan faidi (limpahan ilahi) 
  • Dialah yang dapat mendekati Tuhan apabila dibersihkan dari segala najis ma’nawi serta dihiasi dengan zikrullah
  • Dialah tempat jatuh penilikan Tuhan, Allah tiada menilik rupa dan hartamu, tetapi hatimulah yang ditilikNYA 
Adapun asal ‘ilmu Tarikat ( Tarekat ) samanya keluar dari pada ‘ilmu syari’at tetapi dilihat dalam kitab syari’at tiada ia bertemu sebab demikian hadis nabi muhammd saw “Barang siapa mengamalkan akan ‘ilmu barang yang dia ketahui didalam ‘ilmu syariat memberi Allah Ta’ala akan ‘ilmu yang belum diketahui didalam ‘ilmu syari’at “ 

JADI ILMU TITIK BA ADALAH NAMA LAIN DARI ILMU TARIKAT, ilmu pegangan Para Wali-Wali Allah SWT Ilmu yang menyampaikan kita bertemu kepada Allah di dunia dan di Akhirat .

Selengkapnya baca

Ilahi anta maksudi waridhoka mathlubi 
Wasalam......

SukaTunjukkan lebih banyak tanggapan 
Komentari
Bagikan 

https://mobile.facebook.com/story.php?story_fbid=2003446886335945&id=100000119599261&ref=m_notif&notif_t=group_activity

Tidak ada komentar:

Posting Komentar