Mari kito ke Masjid

Keimanan itu aslinya berpusat di hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,

“التَّقْوَى هَاهُنَا” وَيُشِيرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ.

“Takwa itu di sini”. Sambil beliau menunjuk ke dadanya tiga kali. HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

Sesuatu yang berada di dalam hati aslinya tidak terlihat. Sebab tersembunyi di dalamnya.
Namun keimanan yang berada di dalam hati, bisa diketahui keberadaannya dengan tanda-tanda lahiriah yang terlihat mata.

Di antara tanda keimanan tersebut adalah memakmurkan masjid. Allah ta’ala berfirman,

“إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ”

Artinya: “Yang memakmurkan masjid-masjid Allah itu hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kecuali kepada Allah. Mereka itulah golongan yang selalu mendapat petunjuk”. QS. At-Taubah (9): 18.

Berbagai keterangan para ulama tafsir mengenai makna memakmurkan masjid, bisa disimpulkan menjadi dua:
  • Memakmurkan fisik bangunannya.
  • Memakmurkan kegiatan di dalamnya.
Atau dengan kata lain menjaga masjid agar senantiasa makmur luar dan dalam.

Memakmurkan fisik bangunan masjid, dimulai dari mendirikan masjid baru. Kemudian juga merawat bangunan masjid yang sudah ada. Baik fasilitas penerangannya, pengairannya, sirkulasi udaranya, karpetnya, hingga kebersihan dalam dan luar masjid.

Adapun memakmurkan kegiatan di masjid, terutama adalah dengan menggunakannya untuk shalat fardhu berjamaah tepat waktu. Kemudian juga mengisinya dengan majlis taklim secara rutin. Untuk mengkaji al-Qur’an dan hadits Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam. Baik yang diperuntukkan buat kaum dewasa, maupun untuk anak-anak.

Siapapun orang yang memiliki keimanan di hatinya, ia akan merasa bahagia untuk memakmurkan masjid. Atau minimal merasa bahagia melihat masjid-masjid dimakmurkan.

Maka, orang yang terjangkiti kegalauan dan kegelisahan saat melihat suatu masjid makmur, ini pertanda keimanannya bermasalah. Yang lebih parah dari itu, ada orang yang merasa lebih senang melihat masjid sepi dibanding makmur. Bahkan berusaha membuat sepi masjid yang telah makmur. Cuma hanya karena beda ormas atau pilihan politik.

Semoga Allah ta’ala memberikan hidayah kepada orang-orang yang terjangkiti hasad, iri, dengki dan berbagai penyakit hati lainnya. Amien…

Masjid Agung Madani Islamic Center Rokan Hulu

GEMERLAP. Komplek Masjid Agung Madani Islamic Center (MAMIC) Rokan Hulu tampak gemerlap dengan sinar lampu di malam hari

Tuanku Tambusai, Minangkabau dan Rokan Hulu

Bila anda pernah menbaca sejarah Pahlawan Nasional Tuanku Tambusai yang terkenal dengan perlawanannya terhadap penjajah Belanda dalam perang Paderi, beliau adalah tokoh pejuang abad ke XIX yang berasal dari daerah yang kini menjadi Kabupaten Rokan Hulu. Pada masa itu daerah Rokan Hulu masih bagian dari wilayah Minangkabau di bawah kekuasaan Kerajaan Pagaruyung. Setelah jatuhnya Benteng Bonjol dan penangkapan terhadap Tuanku Imam Bonjol pada tahun 1837, maka perjuangan kaum Paderi dilanjutkan oleh Tuanku Tambusai. Sebagai panglima terakhir yang masih tersisa bersama sisa laskar Paderi bertahan di benteng terakhir kaum Paderi di daerah Dalu-Dalu Rokan Hulu. Benteng ini pun akhirnya jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1838 setelah digempur selama hampir 1 tahun. Dengan jatuhnya benteng tersebut, berakhirlah era Perang Paderi di seluruh wilayah adat Minangkabau.

Rokan Hulu ini tidak bisa dipisahkan dari Kerajaan Rokan di Rokan IV Koto pada abad ke-18. Daerah ini juga ada Kerajaan Rambah dan Tambusai. Kedua nama ini kelak diabadikan menjadi nama Kecamatan di Kabupaten Rokan Hulu. Pada masanya kerajaan-kerajaan ini sempat mengalami keemasan. Pemerintah Penjajahan Belanda di Indonesia kemudian menjadikan kota Pasir Pengarayan yang kini menjadi ibukota kabupaten Rokan Hulu sebagai kewedanaan. Setelah Indonesia merdeka, wilayah Rokan Hulu dimasukkan ke dalam wilayah kabupaten Kampar dengan ibukotanya di Pekanbaru berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Militer Sumatera Tengah tanggal 9 November 1949 Nomor 10/GM/STE/49.

Melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 821.26.525, tanggal 26 Mei 1997 Rokan Hulu menjadi wilayah kerja Pembantu Bupati Kampar Wilayah I. kemudian berdasarkan Undang Undang Nomor 53 tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999 Rokan Hulu secara resmi menjadi Kabupaten Otonom dan diresmikan oleh pemerintah sebagai Kabupaten Rokan Hulu dengan ibu kota Pasir Pengarayan. Kemudian diperkuat lagi dengan Keputusan Mahkamah Konstitusi No. 010/PUU-1/2004, tanggal 26 Agustus 2004 yang menjadikan Desa Tandun, Desa Aliantan, dan Desa Kabun sebagai bagian dari Kabupaten Rokan Hulu.

HUJAU. Disiang hari komplek masjid ini tampak menjulang diantara rindangnya pepohonan yang menghijau di sekitarnya, menampakkan sebuah harmoni antara karya manusia dengan keasrian alam sekitarnya. Kubah kubah masjid ini tampak senada dengan hijaunya alam.

Negeri Seribu Suluk

Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan, Kata suluk berasal dari terminologi Al-Qur'an, Fasluki, dalam Surat An-Nahl [16] ayat 69, Fasluki subula rabbiki zululan, yang artinya Dan tempuhlah jalan Rabb-mu yang telah dimudahkan (bagimu). Kata suluk biasanya berhubungan dengan tasawuf, tarekat dan sufisme. Di Rokan Hulu terdapat surau-surau suluk yang banyak, maka dari itu Rokan Hulu dikenal dengan julukan " Negeri Seribu Suluk"

MAMIC Rohul

Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu ( MAMIC Rohul) atau biasa juga disebut sebagai Masjid Agung Madani Pasir Pengaraian adalah Masjid Agung sekaligus Islamic Center Kabupaten Rokan Hulu, provinsi Riau. Pembangunan-nya digagas oleh Bupati Rokan Hulu Drs. H. Achmad, M. Si, dan menjadi ikon Kabupaten Rokan Hulu. Pembangunan MAMIC Rokan Hulu dimulai pada Tahun 2008, dan diresmikan penggunaannya pada hari Jumat Tanggal 25 Syaban 1431 H, bertepatan dengan 06 Agustus 2010 M oleh Bupati Rokan Hulu Drs. H. Achmad, M. Si. Dengan menghadirkan Ustadz kondang, Dai Sejuta umat KH. Zainuddin MZ yang bertindak selaku Khatib pada Sholat Jumat saat itu.

Alamat dan Lokasi MAMIC Rohul
Jl. Komp. Perkantoran Pemda Rokan Hulu
Pematang Berangan, Rambah, Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi Riau – Indonesia.

MAMIC Rokan Hulu didirikan diatas lahan seluas 22 hektar dengan luas bangunan 15 800 meter persegi dan berdaya tampung mencapai 15.000 hingga 20 000 jemaah. Pembangunannya di danai dengan dana dari APBD Kabupaten Rokan Hulu, menghabiskan setidaknya 400 milyar Rupiah. Pelaksanaan bangunannya dipercayakan kepada PT. Citra Murni Semesta Jakarta sebagai Konsultan Perencana, PT. Holistika Prima Grahita sebagai konsultan pengawas dan kontraktor pelaksana PT. Total Bangun Persada.

Pengelolaan Masjid ini sepenuhnya diurus oleh Badan Pengelola Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu yang diketuai oleh Ir. Damri yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rokan Hulu, dibantu oleh 44 orang Pekerja profesional lainnya yang terdiri dari Pegawai Sekretariat, cleaning service, pekerja taman, petugas keamanan dan kesehatan. Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu dilengkapi dengan Penyejuk Ruangan, Sound System dan multi media,

Arsitektur MAMIC Rohul

Fitur utama bangunan masjid ini terdiri bangunan utama masjid dan bangunan plaza yang dikelilingi oleh arcade. Arsitektur masjid mengadopsi bangunan masjid modern bergaya arabia dengan kubah besar berdiameter 25 meter di atap bangunan utama di apit empat menara di setiap sudut bangunan masjid masing masing setinggi 66.66 meter ditambah dengan satu menara utama setinggi 99 meter yang terpisah dari bangunan utama masjid.

MAMIC Rohul ini dilengkapi dengan sarana pendukung seperti MCK dan tempat wudhu yang nyaman dan bersih, juga dilengkapi dengan perpustakaan digital dan manual, TV Madani, Radio Daerah, poliklinik, aula serbaguna, toserba serta ruangan belajar yang dilengkapi dengan akses internet.

Akses ke bangunan utama masjid ini terdiri dari 9 pintu masing masing 3 pintu di tiga sisi bangunan masjid, kesemua pintu tersebut diberi nama terdiri dari, Pintu utama di sebelah timur diberi nama Pintu Babussalam di apit oleh pintu Khodijah di sebelah kanan dan pintu Aisyah disebelah kirinya. Pintu Utama di sebelah selatan diberi nama Pintu Aisyah I di apit oleh Pintu Usman Bin Afan disebelah kanan dan Pintu Umar Bin Khatab di sebelah kirinya. Pintu utama disisi Utara diberi nama pintu Khadijah I di apit pintu Abu Bakar As Siddiq di sebelah kanan dan Pintu Umar Bin Khatab di sebelah kirinya.

Interior Masjid dihiasi dengan berbagai kaligrafi serta lampu gantung seberat 2 ton, terbuat dari Pelat Kuningan dari Italia, dan batu hias, Batu Oksi dari Jawa Timur, Batu Akik dari Kalimantan dan Turki, Batu Cris Topas dari Jawa Barat, dan Kalimaya dari Banten, kaca lampu Gold Spectrum dari Amerika dan bagian tengah merupakan perisai muslim, bagian pinggir terdapat rantai yang merupakan persatuan umat Islam, 8 bilah pedang sabilillah Khaidir Ali, 16 busur panah Syaidina Ali bin Abi Tholib dan 8 tombak Abu Bakar Assiddiq, ditambah dengan bunga Kusuma lambang kejayaan Islam dan dikelilingi surat Al-Fatihah, surat Al –Kafirun, surat Annas serta 99 Asmaul Husna.

Aktivitas MAMIC Rohul
Kegiatan Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu adalah Sholat Fardu Lima waktu secara berjamaah, terutama waktu Zuhur dan Ashar, dimana seluruh Pegawai yang berjumlah hampir 3000 orang diwajibkan Sholat berjamaah ke-Masjid ini. Kegiatan lainnya adalah ceramah Agama yang dilaksanakan rutin setiap malam Kamis dengan materi dan penceramah yang sudah ditetapkan, yaitu Fiqih oleh Ustad Dr. Mawardi Saleh, Lc. MA, Tafsir oleh Ustad Dr. Musthafa Umar, Hadist oleh Abdul Somad, Lc. MA dan Aqidah oleh Ustad Nurhadi Husein, Lc.

KE EMASAN. Gemerlap warna ke-emasan mendominasi interior Masjid Agung Madani Islamic Center Rokan Hulu

Disamping kegiatan tersebut Masjid Agung Madani Islamic Centre Rokan Hulu juga menyelenggarakan buka puasa setiap hari Senin dan Kamis, I’tikaf bersama sekali dalam sebulan serta kegiatan peringatan hari besar Islam, terkhusus bulan Ramadhan disediakan baik sahur atau berbuka untuk 500 orang setiap harinya. (R. Taher).

Masjid Agung Pasir Pengaraian ini selain menjadi tempat beribadah juga menjadi salah satu tempat wisata religi di kabupaten Rokan Hulu dengan salah satu fitur menariknya adalah memandang kota Pasir Pagaraian dari ketinggian menara Masjid ini yang memang dibangun menjulang hingga 99 meter.

Maha Karya Terbaik Indonesia Tahun 2015 Versi Kemenag

Masjid Agung Madani Islamic Centre (MAMIC) di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau, jadi Masjid terbaik di Indonesia untuk Tahun 2015, diantara 509 masjid di 33 provinsi. Prestasi diraih oleh Masjid Agung Madani Rohul sebagai Masjid Agung Percontohan Paripurna sudah meliputi penilaian kategori Idarah, Imarah, dan Riayah. Berdasarkan keputusan Dewan Penilai Masjid Agung Percontohan Nomor 01/DPM.MA/XI/2015, tentang penetapan Masjid Agung Percontohan Tingkat Nasional Tahun 2015,

SEPERTI BUKAN DI INDONESIA. Keindahan masjid ini memang cukup mengagumkan dengan rancangan yang berbeda dengan masjid masjid yang sudah ada di Indonesia sebelumnya. Empat menara mengitari empat penjuru bangunan utama, ditambah satu menara utama setinggi 99 meter, mengantarkan pengunjung memandang komplek masjid ini dan wilayah sekitarnya dari ketinggian.

Tim panitia yang diketuai Prof Dr. H. Ahmad Satori, Masjid Agung Madani Rohul menjadi meraih terbaik dari kategori Masjid Agung Percontohan Paripurna di Indonesia dengan nilai 90,28. Lanjutnya, di posisi kedua ditempati Masjid Baiturrahman Provinsi Jawa Timur dengan nilai 88,77, dan posisi ketiga ditempati Masjid Dr. Wahidin 8 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kemudian, dari kategori Masjid Agung Percontohan Idarah atau Administrasi, juara pertama ditempati Masjid Sindenreng Rappang Sulawesi Selatan, disusul Masjid Nurul Falah Sulawesi Barat, dan Masjid Baitul Hikmah Kalimantan Timur. Kategori Masjid Agung Percontohan Imarah atau Kemakmuran, Masjid Baitussalam DKI Jakarta menempati posisi pertama, disusul Masjid Al-Mukarram Amanah Kalimantan Tengah, dan Masjid Nurul Huda di Provinsi Bali.

Kategori Masjid Agung Percontohan Riayah atau Pemeliharaan dan Kebersihan, Masjid Agung Sibolga di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang terbaik, disusul Masjid Agung Brebes Jawa Tengah, dan Masjid An-Nur Sulawesi Tengah. Sebagai Masjid Agung terbaik, Masjid Agung Madani menerima hadiah berupa vacuum cleaner seharga Rp 20 juta dari Kemenag RI.

------------ooo000ooo------------

Baca Juga

Islamic Center Bangkinang, Kampar, Riau
Islamic Center Baturaja, Sumatera Selatan
Islamic Center Kabupaten Muara Enim, Sumsel
Islamic Center Prabumulih, Sumsel
Islamic Center Nunukan, Kaltara
Islamic Center Dato Tiro, Bulukumba
Islamic Center Tabaling, Kalsel
Islamic Center Mataram, Lombok, NTB

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar