Hadis-hadis Keutamaan Shalawat

Pertama, dikabulkan doanya. Rasulullah ﷺ bersabda:

سمعَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ رجلًا يَدعو في صلاتِهِ لم يُمجِّدِ اللَّهَ تعالى ولم يُصلِّ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ عجِلَ هذا ثمَّ دعاهُ فقالَ لَهُ أو لغيرِهِ إذا صلَّى أحدُكُم فليَبدَأ بتَمجيدِ ربِّهِ جلَّ وعزَّ والثَّناءِ علَيهِ ثمَّ يصلِّي علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ثمَّ يَدعو بَعدُ بما شاءَ

"Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki." (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi).

Kedua, dijanjikan pahala berlipat. 
Orang yang membaca sholawat dengan menghadirkan hati dan memahami maknanya akan mendapat 10 rahmat dari Allah Taala. 

Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. 
(QS Al-Ahzab: 56) 

Untuk diketahui, Sholawat dari Allah adalah rahmat dan pujian baginya. Sholawat Malaikat adalah doa dan pujian baginya. Sedangkan sholawat orang-orang beriman kepada Rasulullah adalah pujian dan doa agar Allah meninggikan derajatnya dan menambah kemuliaannya. Imam Asy-Sya'rony berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda:

 ‎من قال هذه الصلاة فقد فتح على نفسه سبعين بابا من الرحمة وألقى الله محبته في قلوب الناس فلا يبغضه إلا من في قلبه نفاق 

"Barang siapa mengucapkan sholawat ini (shallallahu 'alaa Muhammad) maka sugguh telah membuka 70 rahmat untuk dirinya dan Allah menjadikanya dicinta dalam hati manusia hingga tidak ada yang membencinya kecuali hanya orang yang dihatinya terdapat kemunafikan" 

Hadis-hadis Keutamaan Shalawat kepada Nabi Saw.
Hadis-hadis tentang fadhilah atau keutamaan membaca shalawat kepada Nabi saw. 

Hadis Pertama:

قال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَليَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا}.

Nabi Muhammad saw. bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku satu kali, maka Allah akan bershalawat (memberikan rahmat) untuknya sepuluh kali.”

Hadis Kedua:

وقال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ أَلْفَ مَرَّةٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرَ لَهُ بِالجَنَّةِ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku seribu kali, maka ia tidak akan meninggal dunia sampai diberikan kabar gembira masuk surga untuknya.”

Hadis Ketiga:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَليَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ عَشْرًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا ماِئَةً، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ مِائَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا ألْفًا، وَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ ألْفًا لَمْ تَمسَّهُ النَّارُ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang membaca shalawat atasku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, siapa yang membaca shalawat atasku sepuluh kali, maka Allah akan bershalawat atasnya seratus kali, siapa yang bershalawat atasku seratus kali, Maka Allah akan bershalawat untuknya seribu kali, dan siapa yang shalawat atasku seribu kali, maka api neraka tidak akan menyentuhnya.”

Hadis Keempat:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ نَسِيَ الصَّلاَةَ عَلَيَّ فَقَدْ أَخْطَأَ طَرِيْقَ الجَنَّةِ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang lupa membaca shalawat atasku (dengan sengaja), maka sungguh ia telah salah (dalam melewati) jalan surga.”

Hadis Kelima:

وقال صلى الله عليه وسلم: {إنَّ أوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ القِيَامَةِ أكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلاَةً}.

Nabi saw. bersabda, “Sungguh manusia yang paling pertama bersamaku di Hari Kiamat adalah yang paling banyak bershalawat atasku.”

Hadis Keenam:

وقال صلى الله عليه وسلم: {صَلاَتُكُمْ عَلَيَّ مَحَّاقَةٌ}.

Nabi saw. bersabda, “Shalawat kalian atasku adalah dapat menjadi pelebur (dosa-dosa kalian).”

Hadis Ketujuh:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ في كُلِّ جُمُعَةٍ أرْبَعِينَ مَرَّةً مَحَا الله ذُنُوبَهُ كُلَّهَا}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang shalawat atasku di setiap hari Jumat empat puluh kali maka Allah akan menghapus dosanya semuanya.”

Hadis Kedelapan:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَا مِنْ دُعاءٍ إلا بَيْنَهُ وَبَيْنَ السَّماءِ حِجَابٌ حَتَّى يُصَلِّيَ عَلَيَّ ، فإذا صَلَّى عَلَيَّ انْخَرَقَ ذالِكَ الحِجَابُ وَرُفِعَ الدُّعَاءُ}.

Nabi saw. bersabda, “Tidak ada doa kecuali antaranya dan langit terdapat penghalang sampai ia bershalawat atasku, jika ia bershalawat atasku maka hijab (penghalang) itu akan terkoyak dan doa akan diangkat (tembus ke langit).”

Hadis Kesembilan:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ فِيْ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ قَضَى اللهُ لَهُ مِائَةَ حَاجَةٍ سَبْعِيْنَ مِنْهَا لِآخِرَتِهِ وَثَلاَثِيْنَ مِنْهَا لِدُنْيَاهُ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang bershalawat atasku dalam sehari seratus kali, maka Allah akan menyelesaikan kebutuhannya tujuh puluh di antaranya untuk akhiratnya dan tiga puluh darinya untuk dunianya.:

Hadis Kesepuluh:

وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَمَلاَئِكَتُهُ عِشْرِيْنَ مَرَّةً وَلَمْ يَمُتْ حَتَّى يُبَشَّرَ بِالجَنَّةِ}.

Nabi saw. bersabda, “Siapa yang bershalawat atasku shalawat satu kali, maka Allah dan malaikat akan bershalawat atasnya sebanyak dua puluh kali dan ia tidak akan meninggal dunia sampai diberikan kabar gembira dengan surga.”

Demikianlah sepuluh hadis yang telah dijelaskan oleh imam As-Suyuthi tentang keutamaan membaca shalawat kepada Nabi saw. di dalam kitabnya yang berjudul Lubbabul Hadits. Di mana di dalam kitab tersebut, beliau menjelaskan empat puluh bab dan setiap bab beliau menuliskan sepuluh hadis dengan tidak menyantumkan sanad untuk meringkas dan mempermudah orang yang mempelajarinya.

Meskipun begitu, di dalam pendahuluan kitab tersebut, imam As-Suyuthi menerangkan bahwa hadis nabi, atsar, maupun riwayat yang beliau sampaikan adalah berdasarkan sanad yang shahih (meskipun menurut imam An-Nawawi ketika mensyarah kitab ini di dalam kitab Tanqihul Qaul Al-Hatsits mengatakan ada hadis dhaif di dalamnya, hanya saja masih bisa dijadikan pegangan untuk fadhailul a’mal dan tidak perlu diabaikan sebagaimana kesepakatan ulama). Wa Allahu A’lam bis Shawab.

Dalam buku Rahasia Dahsyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah SAW yang ditulis oleh M. Kamaluddin, para ulama memiliki sejumlah pandangan mengenai sholawat. Pendapat ini ada yang diangkat dari kaidah agama dan ada pula yang berdasar pada keyakinan dan pengaruh zaman Dzauqiyah dan hasil mukasyafah. Berikut di antaranya:
  • Bacaan sholawat adalah jalan ke surga.
  • Memperbanyak bacaan sholawat adalah suatu tanda golongan atau ahli sunnah kata.
  • Memperbanyak sholawat merupakan jalan yang paling dekat kepada Allah SWT pada akhir zaman.
  • Sholawat dapat menjernihkan hati dan Ma'rifat Billah.
  • Sholawat dapat mewushulkan tanpa guru.
  • Sholawat diterima secara mutlak oleh Allah SWT.
  • Sholawat menambah rasa cinta kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
  • Tercetaknya pribadi Rasulullah SAW dalam hati orang yang membaca sholawat.
  • Orang yang ahli sholawat ketika sakaratul maut akan didatangi oleh Rasulullah SAW dan mudah mimpi bertemu beliau. Wallahu a'lam.

PERBANYAKLAH MENGINGAT DAN MENYEBUT NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALAM
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Di Antara Bukti dan Tanda Cinta Kepada Nabi Muhammad saw

Karena orang yang mencintai sesuatu, tentu akan banyak mengingat dan menyebutnya. Ini menjadi sebab tumbuh dan bersinambungnya kecintaan. Yang dimaksud banyak mengingat dan menyebut beliau Muhammad saw, tentunya dalam hal yang disyariatkan. Di antaranya adalah menyampaikan shalawat dan salam kepada beliau Nabi Muhammad saw

 untuk mengamalkan firman Allah:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” [Faathir : 56]. Juga hadis Nabi Muhammad sawnyang berbunyi :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا اللَّهَ اذْكُرُوا اللَّهَ جَاءَتْ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ قَالَ أُبَيٌّ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي فَقَالَ مَا شِئْتَ قَالَ قُلْتُ الرُّبُعَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ النِّصْفَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا قَالَ إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ

Nabi Muhammad saw dulu, bila berlalu dua pertiga malam, beliau bangun dan berkata: “Wahai, sekalian manusia! Berzikirlah kepada Allah, berzikirlah kepada Allah. Pasti datang tiupan Sangkakala pertama yang diikuti dengan yang kedua. Datang kematian dengan kengeriannya, datang kematian dengan kengeriannya”.

Ubai berkata: Aku bertanya: ”Wahai, Rasulullah! Aku memerbanyak shalawat untukmu. Berapa banyak aku bershalawat untukmu?”
Beliau Nabi Muhammad saw menjawab: ”Sesukamu.” Lalu Ubai berkata lagi: 
Aku berkata: ”Seperempat.”
Beliau Nabi Muhammad saw berkata: ”Terserah. Tetapi jika engkau tambah, maka itu lebih baik.” 
Aku berkata: ”Setengahnya.”
Beliau Nabi Muhammad saw menjawab lagi: “Terserah, tetapi jika engkau tambah, maka itu lebih baik bagimu.” Maka aku berkata lagi: “Kalau begitu, dua pertiga”.
Beliau Nabi Muhammad saw menjawab: ”Terserah. Jika engkau tambah, maka itu lebih baik bagimu.” Lalu aku berkata: ”Aku jadikan seluruh (doaku) adalah shalawat untukmu,” Maka Nabi Muhammad saw menjawab: “Jika begitu (shalawat) itu mencukupkan keinginanmu (dunia dan Akhirat) dan Allah akan mengampuni dosamu”. [HR at Tirmidzi, kitab Sifat al Qiyamah, no. 2457 dan Syaikh al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah (no. 954) menyatakan sanadnya Hasan, karena perbedaan ulama yang terkenal tentang Ibnu Uqail]

Ibnul Qayyim menyatakan: Syaikh kami Abul Abas Ibnu Taimiyah ditanya tentang tafsir hadis ini, beliau mengatakan, waktu itu Ubai memiliki doa yang digunakan untuk dirinya sendiri. Lalu Nabi Nabi Muhammad saw bertanya: 

Apakah ia menjadikan seperempat doanya juga untuk bershalawat kepada beliau Nabi Muhammad saw? Lalu beliau Nabi Muhammad saw berkata lagi: “… Jika engkau tambah, maka itu lebih baik bagimu.” Dia menjawab: “Setengahnya”. Lalu beliau Rasulullah sholullahi alayhi wasalam berkata: “… Jika engkau tambah, maka itu lebih baik bagimu.” Sampai kemudian Ubai menyatakan: “Aku jadikan seluruh (doaku) adalah shalawat untukmu”. Lalu Nabi Muhammad saw menjawab: “Jika begitu (shalawat) itu mencukupkan keinginanmu (dunia dan Akhirat) dan Allah akan mengampuni dosamu”

Demikian ini, karena orang yang bershalawat satu kali untuk Nabi Muhammad saw, ia akan mendapatkan shalawat dari Allah sepuluh kali. Dan barang siapa yang mendapat shalawat Allah, maka tentu akan dapat mencukupi semua keinginannya, dan diampuni dosa-dosanya. Inilah pengertian ucapan beliau ﷺ. [Jala’ al Afhaam fi Fadhli ash Shalat wa as Salam ‘ala Khairil Anam, Ibnul Qayyim, tahqiq Zaid bin Ahmad an Nasyiri, Cet. Pertama, Th. 1425H, Dar ‘Alam al Fawaaid, hlm. 76]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar